Saturday, February 14, 2009

BAHAN RENUNGAN HARI KE-5

MENYATUKAN DIRI



 Televisi sudah merambah ke mana-mana. Hampir di setiap rumah televisi hadir sebagai tontonan baik untuk anak­anak maupun orang dewasa. Televisi telah menjadi alternatif pi­lihan hiburan masyarakat. Televisi bukan lagi barang mewah se­perti zaman dulu. Semua orang bisa membelinya.
Tontonan di layar kaca kadangkala menjadi tuntunan bagi se­bagian kalangan. Ironisnya menjadi tren dan akhirnya menjadi gaya hidup, mulai dari tutur kata, cara berpakaian, bahkan sampai hal-hal yang melampaui batas. Inilah fenomena kehidupan modern. Era globalisasi memberikan dampak yang sangat besar bagi peradaban. Ada yang positif, ada yang negatif. Bagaimana me­nyikapinya? Bagaimana dengan generasi muda kita? Salah satu solusinya adalah memberikan perhatian serius pada mereka. Ge­nerasi muda membutuhkan kedekatan relasi dengan orang tua.
Demikian halnya dengan kita umat beriman. Yesus selalu ingin dekat dengan para muridnya. la mendampingi dan menguatkan bila kita mengalami cobaan. Matius menggambarkan kedekatan kita dengan Yesus ini dengan tidak perlu berpuasa.
Puasa seringkali diartikan sebagai laku tapa dan silih terhadap segala dosa. Dan dosa berarti putusnya hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Maka untuk menyatukan kembali hubungan itu, kita mesti puasa dan matiraga. Sebaliknya, bila hubungan dengan Tuhan sangat akrab maka kita pun tidak perlu berpuasa. Sikap ini menjadi gambaran relasi dalam keluarga. Dalam ke­luarga ideal ada hubungan yang akrab satu sama lain. Keluarga menjadi pilar dalam membentengi anak-anak terhadap pengaruh lingkungan. Keluarga diharapkan menjadi komunitas yang kritis dalam menyikapi tayangan televisi yang banyak memberikan dampak negatif pada anak-anak.
Bagaimana dengan keluarga kita? Sudahkah menciptakan hubungan yang dekat bersama anak-anak? Perhatian dan kede­katan akan mempermudah mengarahkan mereka pada jalan yang baik dan benar. Mari kita puasa dan mati raga dengan mengalah­kan egoisme. Dan dengan lebih memperhatikan dan mencintai keluarga, niscaya kita akan selamat, sehat dan bahagia. (Wap)

No comments: