Monday, February 9, 2009

BAHAN RENUNGAN HARI KE-1

BUKAN KEBETULAN


Riturgi sabda selama Minggu ini menyajikan Kitab Amos dan Injil Matius sebagai pokok dan dasar renungan bagi hidup kita. Nabi Amos termasuk nabi besar yang berjuang gigih mewartakan pesan Allah melawan orang-orang kaya yang menin­das kaum miskin. Sedangkan Yesus menampilkan wujud Allah yang peduli kepada mereka yang berada dalam kesulitan.
Bukan kebetulan bahwa Tuhan memilih Israel sebagai umat pilihan-Nya. Semua direncanakan-Nya dan mengandung konse­kuensi besar. Mereka mesti hidup jujur dan adil di hadapan Tuhan. Namun mereka justru melanggar keadilan dan menginjak-injak kaum miskin. Maka Allah menghukum mereka. Para penguasa yang menindas kaum miskin dan lemah akan dilemparkan dari tahtanya.
Kini kita hidup dalam situasi yang sulit. Harga-harga bahan kebutuhan dasar melambung tinggi. Sementara sekelompok penguasa terus mempermainkan keadilan dan mengabaikan hak-hak rakyat. Bukan kebetulan bahwa negeri kita mengalami krisis lagi. Sebenarnya gejalanya dapat dikenali dan pencegahannya bisa dilakukan. Namun pemerintah sering menutup diri terhadap per­ingatan Tuhan. Ada bahaya rakyat akan marah dan menumbang­kan pemerintah. Di zaman Amos, penguasa yang tidak adil ditum­bangkan. Hal itu pun bisa terjadi saat ini di negeri kita.
Situasi demikian akan menimbulkan gelombang krisis dan kesulitan hidup. Semua serba tidak pasti. Kita bisa kehabisan akal seperti para murid yang hari ini perahunya diterpa badai dan angin taufan. Mereka tidak berdaya saat menghadapi kekuatan alam yang dahsyat. Namun tangan Tuhan selalu menolong mereka yang ada dalam kesulitan. Yesus menyertai mereka yang selalu menaruh harapan kepada-Nya.
Apapun yang terjadi, kehidupan mesti berlangsung terus. Apakah dalam menghadapi kesulitan hidup kita habis akal seperti para murid? Atau membiarkan Yesus menjadi penolong kita? Bu­kankah Sabda Tuhan mengingatkan kita bahwa tangan Allah se­dang bekerja? (Aja)

No comments: