Tuesday, February 10, 2009

BAHAN RENUNGAN HARI KE-2

SEBELUM


Di sebuah peternakan, Babi dan Sapi tinggal berdam­pingan. "Mengapa tuan lebih sayang padamu?" keluh Babi suatu kali. “Ah masa sih, sepertinya kok biasa saja. Rasanya tuan kita memang baik, deh", jawab Sapi. "lya sih, tapi tuan se­lalu memandang sayang padamu, ia mengelusmu dan memberi rumput yang baik setelah ia memerah susumu, ia juga sering se­kali memijitmu setelah kamu membajak sawahnya! Semuanya itu tak pernah ia berikan padaku", ujar Babi iri. "Mungkin benar, tuan sayang karena aku memberikan sesuatu untuknya pada sa­at aku masih hidup. Sementara kamu baru bisa memberi sesuatu, pada saat kamu sudah mati", kata Sapi.
Hidup adalah kesempatan berbagi kebaikan. Itulah pesan cerita sederhana di atas. Jika orang lebih suka mengumpulkan, hi­dup akan terasa hambar dan sia-sia. la tidak akan merasakan kepuasan hidup. Bahkan sudah mati sebelum waktunya. Itu juga kiranya pesan yangtersimpan dalam Injil hari ini.
Karena iblis, dua orang dari Gadara itu hidupnya terbelenggu dan lumpuh. Mereka tinggal dengan dunia mereka sendiri, dengan emosi, dan perasaan mereka. Hati mereka tertutup, jiwa mereka dikuasai kekuatan pikiran dan tindakan jahat. Mereka tinggal di pekuburan dan perilaku mereka memberi ancaman bagi orang la­in. Itulah kehidupan yang seperti mati sebelum waktunya.
Kehidupan semacam itu pun kiranya bisa dialami manusia zaman ini. Barangkali situasinya berbeda dengan dua orang Ga­dara. Namun, sebenarnya menyimpan kondisi yang hampir sama. Dunia menyediakan tawaran yang menggiurkan kita. Aneka ke­mudahan, kesuksesan, hiburan, dan ketenaran silih berganti mengisi ruang baca, lihat, dan ruang dengar kita. Majalah, koran, TV dan radio silih berganti mempropagandakannya. Banyak orang menjadi stres dan putus asa karena besarnya obsesi dalam hidup.
Orang tua, muda, dan anak-anak pun takjarang memandang hidup ini sebagai kesempatan untuk mengejar kenikmatan se­mata. Hidup berbagi dan mencinta menjadi slogan belaka. Jangan biarkan hal seperti ini terjadi. Mulailah berbagi dan membuka diri. Jadikan Kristus kekuatan penyembuh egoisme dan cinta diri yang berlebihan. (Ddy)

No comments: