BACA KITAB SUCI DULU
Mata adalah salah satu organ penting. Indra ini dapat membantu kita menikmati alam nan indah ciptaan Allah sehingga mampu bersyukur pada-Nya. Namun karena mata pula, seseorang dapat berlaku menyimpang. Misalnya, seorang bapak tanpa ampun memukuli istrinya, seorang ibu tega menelantarkan anak dan suaminya dan menyeleweng dengan pria lain yang lebih kaya, seorang anak tega menganiaya adik kandungnya. Semuanya karena terinspirasi setelah melihat tayangan televisi.
Fakta-fakta di atas menunjukkan betapa media televisi mampu mempengaruhi habit (kebiasaan) setiap orang secara perlahan tapi pasti. Ibarat pisau, apabila dipegang seorang tukang masak yang handal, makanan yang lezat cepat tersaji. Namun apabila berada ditangan seorang tanpa nurani, pisau bisa mencelakai orang lain di dekatnya. Begitu pun televisi. Media ini sangat efektif untuk kemajuan bila yang disajikan mendidik, etis, dan humanis. Namun, bisa pula membuat orang sesat ketika tayangan yang disajikan brutal tanpa hati nurani.
Saat ini televisi seakan-akan menjadi Tuhan. la lebih mampu mempengaruhi pola pikir banyak orang daripada kitab suci. Seseorang betah berjam - jam menonton televisi, sementara satu menit membaca kitab suci saja rasanya tersiksa.Bacaan pertama hari ini menceritakan umat Israel yang begitu mudah berpaling kepada para Baal. Dewa-dewa Baal zaman sekarang bisa jadi berupa tayangan televisi. Sekilas menarik hati tapi sebetulnya membutakan nurani. Bagaimana menyikapi hal ini?
Hari ini Yesus mengharapkan kita untuk setia memberitakan kabar gembira kerajaan surga. Untuk ituYesus meminta kita tidak mudah terpengaruh hal-hal duniawi. "Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga ........ sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya". Kita semua diharapkan menyerahkan segalanya pada Allah, tanpa tawar-menawar lagi.
Tayangan televisi boleh saja dinikmati, tetapi perlu rahmat Ilahi. Maka sebelum menonton televisi, alangkah baiknya membekali diri dengan tuntunan Ilahi lewat kitab suci. Niscaya kita tetap setia pada hati nurani. Selamat menonton televisi dan mencari Allah dalam setiap tayangan yang kita nikmati! (Gor).